Selasa, 23 Oktober 2018

Perbankan Syariah S1 Angkatan 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Assalamualaikum
Jujur ada rasa sedih sih pas nulis cerita ini (alaaaahh, apaan sih. Hahhaha)
Kenapa? Soalnya harus  flashback sama kenangan2 yang nggak mungkin aku lupain
Dimana sekarang kita sudah WISUDA dan jarang lagi bertatap muka meski hanya sebentar

Selasa, 16 Oktober 2018 mahasiswa PS-S1 yang akan wisuda hari Sabtu, 20 Oktober 2018 datang ke kampus 3 IAIN Salatiga untuk mengambil toga dan undangan orang tua.
Cukup lamaaaaaaa karena yg melayani hanya sedikit.

Selepas Dhuhur, ada sesi photo bersama dengan seluruh wisudawan/ wisudawati Perbankan Syariah S1 Angkatan 2014. Meski matahari sangat terik siang itu, aku rasa temen-temen tetep semangat buat photo. Tersirat rona bahagia di setiap wajah mereka. Canda, tawa, obrolan kecil sebelum wisuda memenuhi setiap sudut kampus 3 kala itu.

Semua mahasiswa/mahasiswi PS-S1 mulai berjajar rapi di Gedung K.H Ahmad Dahlan dengan dresscode hitam-putih (mahasiswa) dan memakai hijab warna kuning mustard (mahasiswi) yang lucu. Photographer pun mulai mengambil gambar dengan pose unjuk gigi kita semua


Setelah dari Gedung K.H Ahmad Dahlan kita pindah posisi ke depan kolam yang ada tulisannya “IAIN Salatiga”. Kali ini dresscodenya adalah toga yg baru aja kita ambil (waduh, bajunya 1 ukuran, badanku terlalu mini, kayak orang2an sawah pasti ini #batinku). Pengambilan photopun dilanjutkan dengan pose yang berbeda-beda.





Tak terasa hari sudah sore dan Alhamdulillah sesi photo bersama berjalan dengan lancar dan menyenangkan...

Semua keseruan kami ada di sini : https://www.youtube.com/watch?7oiBoDyq61k

Selasa, 16 Oktober 2018

Berusaha, berdoa and finally S.E

19 Maret 2018 adalah awal dari drama ini. Alhamdulillah... sidang proposal skripsi berjalan dengan lancar. Dan YEAY... dosen pembimbingku adalah  dosen yang selama ini aku dambakan (hehehehe...)
Karena bulan Maret sampai awal Mei masih magang, akhirnya 14 Mei 2018 adalah pertemuan pertamaku dengan beliau. Pada saat bimbingan pertama ini beliau menyarankan untuk menambahkan variabel intervening atau kalo tidak moderating untuk membedakan penelitianku dengan penelitian sebelumnya.
Bimbingan selanjutnya aku lakukan seminggu sekali, supaya cepat selesai (yg ada dalam benakku hanyalah Oktober harus ikut Wisuda!) . BAB I, BAB II, BAB III berjalan lancar, tidak ada kendala yang berarti. Senangnyaaaaaaaa... (Kalian yang sudah ngerjain skripsi tau kan yaa rasanya seperti apaa.. hahaha)
Bulan Juli memasuki pembuatan BAB IV. Proses yang aku pikir bakalan lancar seperti yang sudah-sudah ternyata melenceng jauh. Olah data dengan aplikasi EVIEWS yang cukup rumit, bimbingan berkali-kali tapi belum juga di-ACC, membuat cukup stress kala itu... (Disini mulailah pikiran kacau, sakit batuk pilek nggak sembuh padahal udah bulan Agusus akhir, semangat sempat turun, mulai timbul pikiran untuk ikut wisuda bulan April, dan sempet nangis juga.. duhduuuuuhh)
Tapi berkat bantuan dari beberapa kakak tingkat dan teman-teman akhirnya BAB IV pun selesai (mulai bisa tersenyum sedikit... hehehe). Dan pengajuan BAB V pun tanpa kendala.
13 September 2018 Skripsi ini siap diajukan sidang Munaqosah (sedikit lega, banyak senangnya ...)
Belajar, berdoa, belajar, berdoa ... keseharianku menunggu jadwal sidang munaqosah. Siapa pun dosen pengujinya semoga diberikan kemudahan dan kelancaran.
24 September 2018 dengan penuh semangat, percaya diri, diiringi dengan bacaan doa dan restu orang tua kulanglahkan kaki ku memasuki ruang sidang. Sudah ada 4 dosen dalam ruangan tersebut, yang siap menguji. Setelah aku menyampaian presentasi, satu demi satu dosen menyampaikan pertanyaannya, dan Alhamdulillah tidak menakutkan seperti yang aku bayangkan.
Waktu semakin sore, akhirnya pengumuman pun dibacakan oleh ketua penguji. Beliau menyatakan bahwa peserta sidang dinyatakan “LULUS”.
BAHAGIA, BANGGA, TERHARU, SEDIH, entahlah kata apa yang pantas untuk mendeskripsikan perasaan ini ... (saking senengnyaa...)
Alhamdulillah...
Finally, Annisa Sekarwati, S.E
Terimakasih kepada Allah SWT,
Kedua orang tuaku,
Semua pihak yang sudah membantu.



Rabu, 03 Oktober 2018

MAGANG BANYAK CERITA

Gimana ya rasanya magang?
Disuruh ngapain aja ya disana?
Lingkungan kerjanya enak nggak ya?
Seperti inilah pertanyaan kebanyakan orang yang mau magang, termasuk aku.
Minggu, 4 Maret 2018 sampai kurang lebih 2 bulan kedepan aku akan tinggal di kota Semarang untuk melaksanakan kegiatan Praktikum Pengembangan Profesi (PPP) di PT. Bank BRI Syariah KCP Majapahit Semarang.
Senin, 5 Maret 2018 (Bismillahirrohmaanirrohiim...) hari pertama magang, dengan penuh semangat kakiku melangkah menuju kantor BRI Syariah PT. Bank BRI Syariah KCP Majapahit Semarang. Bersama dengan pimpinan dan karyawan aku dan keenam temanku memulai kegiatan hari itu dengan berdoa bersama dan perkenalan. Selanjutnya pembagian mentor oleh BOS (Branch Operation Supervisor), dan aku mendapat bagian untuk membantu salah satu karyawan AOM (Account Officer Mikro).
Tanda pengenal

Dan beginilah beberapa kegiatan ku selama magang (sebenernya ada banyak, tapi cuma ini yg di photo hehehe)

Mengarsipkan proposal pembiayaan

Mengisi form BI Checking

Membuat mailmerged

Pendampingan pencairan dana

Proses akad

Mengisi form pembiayaan melalui aplikasi

Melakukan CANVASING 

Melakukan CANVASING

Tak terasa 2 bulan telah berlalu, banyak cerita, banyak kenangan...
Keluarga baru, teman baru, saudara baru, pengalaman baru...
Kesimpulan dari magang kali ini adalah "menyenangkan"

Terimakasih kepada pimpinan PT. Bank BRI Syariah KCP Majapahit Semarang telah menerima kami untuk dapat melakukan magang.
Terimakasih mbak Eni (mentor cantik yang super baik, hehe) sudah membimbing dan memberikan banyak pengetahuan tentang pembiayaan mikro.
Terimakasih karyawan yang lain yang sudah memberikan ilmunya yang tidak saya dapat dikampus.
Terimakasih temen-temen S1 Perbankan Syariah 2014 IAIN Salatiga (Faisal, Maulida, Sania, Ulfa, Hana, Masbagus) yang sudah mensukseskan magang kita periode ini.
Terimakasih temen-temen UNDIP (Cipto, Egi) temen-temen IAIN Walisongo (Azwin, Hamit, Nuzul, May, Annisa, Zuni) yang sudah membantu.
Penyerahan kenang-kenangan kepada pimpinan

Photo bersama pimpinan dan karyawan

Acara syukuran 

Acara syukuran

Penyerahan bingkisan kepada mentor tanda terimakasih

Dari Annisa buat mbak Eni 

Photo bersama pimpinan dan karyawan


Photo anak-anak magang IAIN Salatiga, IAIN Walisongo, UNDIP

Kamis, 01 Maret 2018

GAGAL MOVE ON DARI KKN IAIN SALATIGA 2018



Senin, 8 Januari 2018 cerita ini di mulai.
Di pagi yang cerah ini kita semua anak semester 8 wajib ngikutin kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata), dan aku dapet tempat di Dusun Dondong Kel. Surodadi Kec. Candimulyo Kab. Magelang.
Seperti biasa waktu pamitan sama bapak ibuk pake acara nangis2 segala (drama banget kan ya, wkwk), nggak cuma sampai situ aja kumpul di kampus pun dianterin sama bapak ibuk (hahahaha, bodo amat mau di bilang manja).
Selesai upacara pelepasan di kampus, kita semua bareng2 berangkat ke Kab. Magelang untuk penyerahan mahasiswa KKN di kantor Kec. Candimulyo baru penyerahan ke masing2 desa.

Singkat cerita,
Akhirnya masuk rumah juga setelah seharian panas-panasan. Rumah ini yang nantinya bakal aku tempatin selama 45 hari bareng temen2 baru ini.

Sehari, dua hari, tiga hari  ...
Aaahh monoton sekali di sini, belum ada kegiatan apa2 ... belum akrab lagi sama temen2 ini ...
Rasanya ingin pulang Salatiga aja, hahahaha

Seminggu,  dua minggu, tiga minggu ...
Sebut saja kelompok ini bala-bala squad (bukan laba-laba lho :D). Kita semua disibukkan dengan kegiatan proker yang di buat, mulai dari piket kelurahan, bantuin ngajar di MI (MI Ar-Rosyidin Surodadi), piket masak/bersih2 di posko, ngadain bimbel di posko, ikut bantu TPA di dusun Dondong, ikut kegiatan pengajian rutin, dan mensukseskan program mingguan (jalan sehat, bersih sampah, gerakan cuci tangan, pelatihan qiro’, pelatihan kaligrafi, bersih masjid, dll) tapi tetep nggak lupa buat refreshing meski cuma sebentar (hehehehe :p)



Bala-bala squad itu ... saling melengkapi saling menyempurnakan, saling mengisi dan makin kompak. Dan entah cuma aku atau yang lainnya juga ngerasain hal yang sama, yang awalnya nggak punya rasa makin kesini tumbuh rasa sayang sama mereka (cielaaaaah ... ) .
Awal Februari ...
Kita semua mulai fokus sama proker yang belum terlaksana. Sungguh ... mulai lelah raga ini (pingsan, pingsan deh ...)
Memasuki minggu ke dua bulan Februari ...
Kita semua mulai sibuk membuat dan mencari keperluan untuk kenang- kenangan, mulai fokus ke pengajian perpisahan dusun dan yaa mulai merasa sedih 
Rabu, 21 Februari 2018
Tibalah di penghujung kegiatan KKN, dan kita semua akan kembali ke Salatiga...
Sedih, sedih dan sedih waktu disuruh ngasih pesan dan kesan selama 45 hari bareng mereka semua.
Udah nggak bisa ngomong apa-apa lagi, yang jelas “aku bahagia bareng kalian” (waktu ngomong ini, bicaranya udah terbata-bata, air mata udah kayak banjir bandang :D)



Terima kasih kalian, barisan temen baru yang tau muka kucel bangun tidur sampe tidur lagi
Ali Makhsun Efendi
Ketua Kelompok 5. Begitu keluar dari posko keliatan aktivis banget tapi kalo udah masuk posko
paling nggak karuan. Susah bangun buat Subuhan.
Khoirul Alfani
Si satpam cewek-cewek rumpi yang penakut pas malem2 mau ke kamar mandi. Orang yang selalu nunggu Afnan pulang dari ngajar qiro’ remaja entah sampai tengah malem sambil nyicil skripsinya.
M. Afnan Abdillah
Dia adalah alarm Subuhan kita semua (wkwkwkwk). Orang yang pernah bilang “emang nek nglakoni hal apik ki ra segampang nglakoni hal elek” waktu lagi hujan malem2 dan para cewek mager buat berangkat pengajian.
Inta Nur Muakhidah
Satu-satunya orang yang bikin kita semua “baper”, waktu di antar-jemput suaminya, ditelpon, di jenguk (hahahahaha :D). Orang yang sering ribut di dapur kalo masak bareng Annisa Fitri.
Annisa Fitri
Temen ributnya Inta kalo di dapur (hahahaha, perang cara masak ... aku yang nggak bisa masak mending keluar dapur ajalah yaa :p), orang yang galak soal siapa yang piket posko,
Aprilia Erawati
Cewek paling suka tidur, paling lama kalo makan dan sepertinya separuh hatinya tertinggal di dusun Dondong (wkwkwk)
Azzahrah Lukfiyati Ulfa
Temen paling kasian kalo tidur, kena gencet sana sini (mbak yang sabar yaa ... hahaha), orang yang paling susah ketawa (entah ditahan atau gimana juga nggak tau nih :p)
Maulina Pujiningtyas
Sebut saja bunda, bunda para kucing tetangga (hehehehe...). Orang yang suka meluk kucing sampe gemes dan baru dilepas kalo Inta udah teriak2 nggak jelas (yang dipeluk si kucing, yang teriak siapa :D). Suka teriak2 sendiri kalo udah liat hal-hal menarik seputar pernikahan di Instagram (calon pengantin niyeeee ...)
Dan yang terakhir aku ...
Annisa Sekarwati
Paling pendiem (gara-garanya kurang bisa bahasa jawa krama -_- ). Kalo tidur tengah malem suka nangis sendiri (mungkin ngigo atau entahlah). Pernah bikin geger gara- gara badan drop dan pingsan gitu aja (terima kasih yang udah nggendong,bawain sandal, ngasih minyak putih, mijitin, mbuatin minum, nyuruh baca istighfar, hehehe maaf bikin repot kalian)

Senin, 27 Februari 2017

MANAJEMEN KEUANGAN II



Manajemen Risiko Investasi

Pengertian Risiko
·         Risiko adalah peluang terjadinya hasil yang tidak diinginkan.
·         Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa.
·         Risiko adalah penyimpangan hasil aktual dari hasil yang di harapkan.
·         Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil yang berbeda
·         Resiko merupakan hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan.

Kehidupan usaha penuh dengan risiko, baik risiko finansial maupun risiko manajerial.
ü  Risiko finansial berkaitan dengan kegagalan perusahaan untuk merealisasikan rencana finansial yang telah ditentukan
ü   Risiko manajerial berkaitan dengan kegagalan pimpinan dalam mengelola perusahaannya yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.

Dengan demikian apabila kita membicarakan risiko investasi berarti kita menganalisis kemungkinan tidak tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan.  Tidak tercapainya hasil yang diharapkan tsb, berarti terjadi penyimpangan atas hasil yang diperoleh dibandingkan dengan hasil yang direncanakan (diharapkan).
Risiko yang ada di perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 jenis risiko, yaitu:
        Risiko individual yaitu risiko yang berasal dari proyek investasi secara individu tanpa dipengaruhi oleh proyek yang lain.  Risiko ini terjadi apabila perusahaan hanya melakukan investasi pada satu jenis investasi saja.
        Resiko perusahaan, resiko yang diukurtanpa mempertimbangkan keanekaragaman yang dilakukan oleh investor.  Jadi risiko ini diukur dengan melihat naik turunnya hasil yang diperoleh dari investasi tertentu yang dilakukan oleh perusahaan
        Risiko pasar yaitu risiko investasi ditinjau dari investor yang menanamkan modalnya pada investasi yang juga dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan-perusahaan lain.  Resiko ini tergantung pada pasar yang ada, sehingga risiko ini disebut risiko pasar.  Risiko ini sangat penting untuk diperhitungkan perusahaan, karena risiko memiliki pengaruh yang langsung  terhadap harga saham perusahaan.  Besarnya risiko saham akan mempengaruhi atingkat pengembalian investasi saham.  Sedangkan besarnya tingkat pengembalian investasi saham tersebut akan mempenaruhi harga saham.. Semakin besar tingkat pengembalian saham, semakin tinggi pula harga sahamnya.

Perhitungan Risiko
ü  Perhitungan Risiko Aliran Kas
Perhitungan risiko dengan pendekatan aliran kas ini mempertimbangkan adanya ketidakpastian yang mungkin muncul atas aliran kas suatu investasi.  Semakin tinggi ketidakpastian aliran kas, maka semakin besar tingkat risiko investasi tsb.  Sebaliknya, semakin rendah ketidakpastian aliran kas maka semakin rendah risikonya.
ü  Ketidakpastian aliran kas tsb menyangkut jumlah jumlah aliran kas tiap periode kas. Misalnya suatu proyek investasi berumur 5 th akan memiliki aliran kas masuk selama 5 th.  Aliran kas tsb memiliki ketidakpastian jumlah aliran kas yang masuk setiap tahunnya.  Ketidakpastian tsb akan menunjukkan besarnya aliran kas per tahun apakah berfluktuasi atau relatif sama,  Pola aliran tsb akan menentukan besarnya risiko investasi ybs .
ü  Ketidakpastian aliran kas akan dihasilkan selama 5 th tsb sebenarnya merupakan perkiraan (proyeksi)pemodal atau investor.  Oleh karena itu sudah ada kemungkinan realisasi aliran kas tsbmenyimpang dari nilai aliran kas yang diharapkan (expected value). Penyimpangan inilah yang disebut dengan risiko investasi.
ü  Besarnya penyimpangan aliran kaas tsb dapat diukur dengan menggunakan standart penyimpangan (deviasi standart).  Oleh karena itu, pendekatan perhitungan risiko ini juga sering dinamakan pendekatan deviasai standart.
ü  Nilai yang diharapkan (expected value) tsb dapat dihitung dari hasil kali aliran kas yang diharapkan dengan kemungkinan (probabilitas) yang terjadi pada setiap aliran kas yang diformulasikan:
GAMBAR



Di mana : E v = expected value atau nilai aliran kas yang diharapkan
Vi = aliran kas pada tiap kemungkinan terjadi
Pi = probabilitas (kemungkinan) dari aliran kas yang terjadi
Nilai aliran kas yang diharapkan (Ev) kemungkinan akan berbeda dengan hasil aliran kas yang senyatanya terjadi.  Perbedaan itulah yang disebut sebagai risiko yang ditunjukkan oleh besarnya deviasi standart aliran kas investasi yang bersangkutan.
ü  Untuk menghitung besarnya risiko atau deviasi standat kita menggunakan formula:
GAMBAR





Di mana
σ = deviasi standart dari nilai aliran kas
(Vi – Ev)   = besarnya penyimpangan tiap-tiap aliran kas yang terjadi yang dihitung dari selisih antara nilai aliran kas yang terjadi dengan nilai aliran kas yang diharapkan
   
Contoh soal:
Misalkan terdapat dua proyek investasi yaitu proyek A dan B.  Besarnya aliran kas dan kemungkinan (probabilitas) yang terjadi untuk tiap-tiap aliran kas terlihat pada tabel berikut:
GAMBAR

Contoh kedua proyek investasi A dan B di atas menunjukkan bahwa aliran kas kedua proyek tsb sama besar.  Namun probabilitas tiap-tiap aliran kas tidak sama.  Secara sepintas, kita dapat memilih investasi mana yang sebaiknya dipilih yaitu dengan melihat penyebaran probabilitas yang  mungkin terjadi.  Proyek investasi A memiliki penyebaran probabilitas lebih kecil  daripada proyek B. Oleh karena itu, risiko proyek A lebih kecil daripada risiko proyek B, sehingga proyek investasi A lebih baik. Tetapi pengambilan keputusan seperti ini belum tentu benar karena tidak didukung dengan perhitungan yang akurat. Untuk mengambil keputusan yang lebih baik maka perlu menghitung deviasi standartnya ( σ ) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Menghitung nilai aliran kas yang diharapkan dengan formula:
GAMBAR
Nilai aliran kas:
Untuk proyek investasi A =
Rp  6.000 x 0,20                     = Rp  1.200
Rp  8.000 x 0,30                     = Rp  2.400
Rp 10.000 x 0,30                    = Rp  3.000
Rp 12.000 x 0,20                    = Rp  2.400
Nilai yang diharapkan = Ev A = Rp  9.000

Untuk proyek investasi B =
Rp  6.000 x 0,15                     = Rp     900
Rp  8.000 x 0,35                     = Rp  2.800
Rp 10.000 x 0,35                    = Rp  3.500
Rp 12.000 x 0,15                    = Rp  1.800
Nilai yang diharapkan = Ev B             = Rp  9.000
Perhitungan nilai aliran kas yang diharapkan juga dapat dilakukan secara langsung,  yaitu
Proyek A =
Ev A    = (6.000 x 0,2) + (8.000 x 0,3) + (10.000 x 0,3) + (12.000 x 0,2)
= 1.200 + 2.400 + 3.000 +2.400
= 9.000
Proyek B
Ev B    = (6.000 x 0,15) + (8.000 x 0,35) + (10.000 x 0,35) + (12.000 x 0,15)
= 900 + 2.800 + 3.500 +1.800
= 9.000
2.      Menghitung deviasi standart aliran kas
Nilai aliran kas yang diharapkan dari proyek investasi A dan B  sama besarnya yaitu nilai  sebesar Rp 9.000. Untuk melihat besarnya tingkat risiko, maka perlu menghitung deviasi standart sebagai pengukur resiko masing-masing proyek investasi dengan formula:
a.       Deviasi standart aliran kas proyek investasi A
GAMBAR
b.      Deviasi standart aliran kas proyek investasi B
GAMBAR
Setelah dilakukan penghitungan deviasi standart ternyata deviasi standart proyek A sebesar Rp 2.050 sedangkan deviasi standart proyek B sebesar Rp 1.840.  Hal ini berarti deviasi standart proyek A lebih besar daripada proyek B. Dengan demikian investasi proyek A lebih berisiko dibanding proyek B., sehingga proyek B lebih baik daripadaproyek A. Jika kita bandingkan dengan analisis pertama di atas, ternyata unatuk melihat apakah suatu investasi proyek lebih berisiko atau tidak dibandingkan dengan proyek lain, perlu dihitung deviasi standartnya dan tidak cukup hanya melihat probabilitas aliran kasnya.

Contoh soal:
Misalkan terjadi 2 proyek yaitu X dan Y.  Besarnya aliran kas dan kemungkinan (probabilitas) yang terjadi utntuk tiap-tiap aliran kas terlihat pada tabel berikut:
Aliran kas dan probabilitas pada proyek investasi X dan Y
GAMBAR
Contoh kedua proyek investasiX dan Y di atas menunjukkan bahwa aliran kas kedua proyek tsb sama besar.  Namun probabilitas tiap-tiap aliran kas tidak sama.  Secara sepintas, kita dapat memilih investasi mana yang sebaiknya dipilih yaitu dengan melihat penyebaran probabilitas yang  mungkin terjadi.  Proyek investasi Y memiliki penyebaran probabilitas lebih kecil  daripada proyek X oleh karena itu, risiko proyek Y lebih kecil daripada risiko proyek X, sehingga proyek investasi Y lebih baik. Tetapi sekali lagi, bahwa pengambilan keputusan seperti ini belum tentu benar karena tidak didukung dengan perhitungan yang akurat seperti contoh di atas.  Untuk mengambil keputusan yang lebih baik maka perlu menghitung deviasi standartnya (   ) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Menghitung nilai aliran kas yang diharapkan dengan formula:
GAMBAR
Nilai aliran kas:
Untuk proyek investasi X =
Rp  6.000 x 0,10                     = Rp    600
Rp  8.000 x 0,40                     = Rp  3.200
Rp 10.000 x 0,30                    = Rp  3.000
Rp 12.000 x 0,10                    = Rp  1.200
Rp 14.000 x 0,10                    = Rp  1.400
Nilai yang diharapkan = Ev X = Rp  9.400
Untuk proyek investasi Y =
Rp  6.000 x 0,20                     = Rp  1.200
Rp  8.000 x 0,20                     = Rp  1,600
Rp 10.000 x 0,15                    = Rp  1.500
Rp 12.000 x 0,30                    = Rp  3.600
Rp 14.000 x 0,15                    = Rp  2.100
Nilai yang diharapkan = Ev Y = Rp10.000
       
2.      Menghitung deviasi standart aliran kas
Nilai aliran kas yang diharapkan dari proyek investasi A dan B tidak sama besarnya yaitu nilai proyek A sebesar Rp 9.400 sedangkan nilai proyek B Rp 10.000.  Untuk melihat besarnya tingkat risiko, maka perlu menghitung deviasi standart sebagai pengukur resiko masing-masing proyek investasi dengan formula:
a.              Deviasi standart aliran kas proyek investasi A
GAMBAR
b.              Deviasi standart aliran kas proyek investasi B
GAMBAR
Setelah dilakukan penghitungan deviasi standart ternyata deviasi standart proyek X sebesar Rp 2.410 sedangkan deviasi standart proyek Y sebesar Rp 2.760.  Hal ini berarti deviasi standart proyek Y lebih besar daripada proyek X. Dengan demikian investasi proyek Y lebih berisiko dibanding proyek X. Meskipun deviasi standart proyek Y lebih besar dibanding deviasi standart proyek X, kita secara relatif belum dapat mengatakan bahwa proyek Y lebih berisiko daripada proyek X.  Hal ini karena aliran kas yang diharapkan dari proyek tersebut tidak sama, di mana aliran kas yang diharapkan untuk proyek Y sebesar Rp 10.000 sedangkan proyek X sebesar Rp 9.400.
Untuk menghitung besarnya risiko investasi tersebut kita perlu menghitung besarnya koefisien variasi aliran kas dari kedua proyek tsb.  Koefisien variasi merupakan perbandingan antara deviasi standart dari suatu proyek investasi dengan nilai aliran kas yang diharapkan, maka
·                Koefieien variasi proyek X adalah (Rp 2.410  : Rp 9.400) = 0,256.
·                Koefisien variasi proyek Y adalah ( Rp 2.760 : Rp 10.000) – 0,276.
Dengan demikian koefieien variasi proyek X lebih kecil dibanding koefisien variasi proyek Y.  Sehingga proyek Y lebih berisiko daripada proyek X.  Dengan kata lain proyek X lebih baik dari proyek Y.
·         Perhitungan Risiko Proyek
·         Suatu usulan proyek investasi yang memiliki