Rabu, 22 Februari 2017

MANAJEMEN KEUANGAN II



ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING)


PENDAHULUAN
Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena keputusan investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan resiko investasi yang mungkin timbul.
Untuk menganalisa keputusan usulan investasi atau proyek investasi (layak atau tidak dilaksanakan), konsep yang digunakan adalah konsep aliran kas bukan konsep laba. Aliran kas dalam investasi.
1.      Initial Cashflow (Capital Outlays), merupakan aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran kas pertama kali untuk kepentingan investasi. Cashflow ini misalnya harga perolehan pembelian tanah, pembangunan pabrik, pembelian mesin dan investasi aktiva tetap lainnya.
2.      Operating Cahflow, merupakan aliran kas yang terjdi selama umur investasi. Operating cashflow ini berasal dari pendapatan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan.
Aliran kas operasi sering disebut cash inflow (aliran kas masuk) yang nantinya akan dibandingkan dengan cash outflow untuk menutup investasi. Operating cashflow (cash inflow) ini biasanya diterima setiap tahun selama umur ekonomis investasi yang berupa aliran kas masuk bersih (disebut proceeds)
Perhitungan proceeds dari kedua sumber modal adalah sbb:
a.       Perhitungan besarnya Proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri
b.      Perhitungan Proceeds bila investasi menggunakan modal sendiri dan hutang

3.      Terminal Cashflow, merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat habisnya umur ekonomis suatu investasi. Terminal cashflow ini dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan modal kerja yang digunakan untuk investasi.
METODE PENILAIAN INVESTASI
1.      Metode Accounting Rate of Return (ARR)
Mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang digunakan untuk memperoleh keuntungan tsb. Keuntungan yang diperhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak (Earning After Tax / EAT)
Rumus:

                    Rata-rata laba setelah pajak
ARR = ---------------------------------------  x 100 %
                         Rata-rata investasi

Contoh:
Proyek A membutuhkan dana Rp 280.000.000,00.  Umur  ekonomisnya 3 tahun dengan nilai sisa Rp 40.000.000,00. Laba setelah pajak (EAT) selama 3 tahun berturut-turut adalah, tahun ke-1 = Rp 40.000.000,00, tahun ke-2 = Rp 50.000.000,00 dan tahun ke-3 = Rp 30.000.000,00.  Dari informasi tersebut maka dapat dihitung besartnya ARR sbb:
ARR    = (40.000.000 + 50.000.000 + 30.000.000) : 3  x 100%
                                    ( 280.000.000 + 40.000.0000) / 2
= 40.000.000 / 160.000.000 = 0,25 = 25%

2.      Metode Payback Period (PBP)
Metode Payback Period (PP) merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk netto (cash flow) yang diperoleh.
Rumus :

                                                Nilai Investasi
                                    PBP = --------------------- x 1 tahun
                                                Cash flow

Kriteria : apabila payback period lebih pendek dibanding jangka waktu kredit (apabila dananya berasal dari pinjaman) yang diisyaratkan oleh investor atau pihak bank, maka investasi diterima.

Kelemahan :
            -  mengabaikan nilai waktu uang
            -  mengabaikan proceeds setelah PP dicapai
            -  mengabaikan nilai sisa

Contoh :
(Jika cash flow Tiap tahun sama)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. arus kas diperkirakan Rp.    40.000.000 per tahun selama 6 tahun.



Penyelesaian :

                                                Rp. 120.000.000
PBP = ------------------------- x 1 tahun = 3 Tahun
                                                Rp. 40.000.000

Contoh:
(Apabila proceeds setiap tahun tidak sama, misalkan diperkirakan)
Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. arus kas diperkirakan :
Tahun 1   Rp. 50.000.000                    Tahun 4   Rp. 30.000.000
Tahun 2   Rp. 50.000.000                    Tahun 5   Rp. 20.000.000
Tahun 3   Rp. 40.000.000                    Tahun 6   Rp. 20.000.000

Penyelesaian :

Outlays (Investasi)       Rp. 120.000.000
Proceed Th. 1              (Rp.   50.000.000)
                                     Rp.   70.000.000
Proceed Th. 2              (Rp.   50.000.000)
                                     Rp.   20.000.000

PBP = 2 Tahun + [(20.000.000 / 40.000.000) x 12 bulan] = 2 Tahun 6 Bulan

3.      Metode Net Present Value (NPV)
Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari proceed dengan nilai sekarang dari suatu investasi
Rumus :
                                                n        At
                        NPV =  -Io +       ------------
                                                t=0    (1 + r )t
Dimana :
Io   =  Nilai investasi
At  =  aliran kas netto pada periode t
r    =  Discount rate
t    =  jangka waktu proyek investasi

Kriteria kelayakan suatu investasi :

NPV > 0 atau positif   : investasi layak dan diterima

NPV ≤ 0 atau negatif  : investasi tidak layak dan ditolak

Contoh :
(Jika Arus kas Tiap tahun sama)

Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. proceeds diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun dengan rate of return = 10 %

Penyelesaian :

NPV = - Rp. 120.000.000 + Rp. 40.000.000 (4,3553)*)
NPV = - Rp. 120.000.000 + Rp. 174.212.000
NPV = Rp. 54.212.000

 *) Lihat Tabel A-2 (Nilai sekarang dari suatu Anuity

Contoh:
(Perhitungan Jika Arus kas per tahun tidak sama)

Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000. Tingkat bunga (Rate of Return) = 10 %, proceeds diperkirakan :

Tahun 1   Rp. 50.000.000                    Tahun 4   Rp. 30.000.000
Tahun 2   Rp. 50.000.000                    Tahun 5   Rp. 20.000.000
Tahun 3   Rp. 40.000.000                    Tahun 6   Rp. 20.000.000




4.      Metode Propability Index (PI)
Metode Propability Index (PI) atau cash ratio merupakan metode yang memiliki hasil keputusan sama dengan NPV.

                 Rumus :

                                         Total PV of Proceed
                             PI = -----------------------------
                                          Nilai  Investasi

     Kriteria :
    
     Apabila PI > 1, maka rencana investasi layak diterima
     Apabila PI < 1, maka rencana investasi ditolak

Berdasarkan contoh yang telah dibuat sebelumnya dalam Metode NPV :

Untuk proceeds tiap tahun sama :

                       174.212.000
PI = ------------------- = 1,45 à > 1 : Proyek diterima
                       120.000.000

Untuk proceeds tiap tahun yang berbeda :

                     160.980.000
PI = ------------------- = 1,34 à > 1 : Proyek diterima
                     120.000.000

5.      Metode Internal Rate Return (IRR).
Metode Internal Rate Return (IRR) merupakan metode penilaian investasi untuk mencari ringkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari lairan kas netto dan investasi.
Pada saat IRR tercapai, maka besarnya NPV = 0, untuk itu menghitung IRR, perlu dicari data NPV yang positif juga NPV yang negatif.

Rumus :
                           NPV rk
IRR = rk +  ------------------------- x (rb – rk)
                       PV rk – PV rb
Dimana :
IRR        = internal rate of return
Rk          =  tingkat bunga terendah
Rb         = tingkat bunga tertinggi
NPV rk  = NPV pada tingkat bunga terendah
PV rk     = PV of proceed pada tingkat bunga terendah
PV rb     = PV of proceed pada tingkat bunga tertinggi





                         8.710.000
IRR = 20 % + ------------------ x 10 % = 20 % + 3,89 % = 23,89 %
                        22.390.000


1 komentar: