Rabu, 14 Desember 2016

MANAJEMEN KEUANGAN INTERNASIONAL



ANALISIS NERACA PEMBAYARAN NEGARA PERANCIS

PENDAHULUAN
               Ekonomi Internasional mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor) dimana salah satu permasalahan yang dihadapi dalam ekonomi internasional yaitu mengenai neraca pembayaran internasional. Neraca pembayaran dapat dijadikan ukuran untuk mengukur seberapa  besar arus dana internasional yang masuk dan keluar dari negara tersebut. Hal tersebut menjadikan semakin pentingnya neraca pembayaran bagi negara, dimana dana yang masuk dan keluar dapat dihitung dengan seimbang karena sifatnya yang sebagai potret keuangan atau kinerja keuangan yang dapat menggambarkan transaksi ekonomi penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain pada satu  periode tertentu.
               Semakin meluasnya globalisasi membuat ketergantungan antar negara semakin tinggi. Keyakinan bahwa perdagangan luar negeri akan memberikan sumbangan positif kepada kegiatan ekonomi negara telah diyakini dikalangan ahli-ahli ekonomi. Ahli-ahli ekonomi yang hidup disekitar abad ke-16 dan ke-17 berpendapat bahwa perdagangan yang lebih mengenai pentingnya peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. Situasi dan kecenderungan umum perekonomian dapat dipastikan akan mempengaruhi perekonomian Indonesia. Perekonomian dunia yang lesu akan melesukan pula perdagangan antar negara di dunia.
               Pada tugas UTS Manajemen Keuangan Internasional ini, penulis menganalisis neraca pembayaran negara Perancis. Ekonomi Perancis diversifikasi di semua sektor. Pemerintah telah sebagian atau sepenuhnya diprivatisasi banyak perusahaan besar, termasuk Air France, France Telecom, Renault, dan Thales. Namun, pemerintah mempertahankan kehadiran yang kuat di beberapa sektor, khususnya listrik, transportasi umum, dan industri pertahanan. Dengan lebih dari 84 juta wisatawan asing per tahun, Perancis adalah negara yang paling banyak dikunjungi di dunia dan mempertahankan pendapatan terbesar ketiga di dunia dari pariwisata. Para pemimpin Perancis tetap berkomitmen untuk kapitalisme di mana mereka mempertahankan keadilan sosial dengan cara hukum, kebijakan pajak, dan belanja sosial yang mampu mengurangi kesenjangan ekonomi.
KERANGKA TEORI
Pengertian
Balance of Payments Manual (BPM) dalam IMF 1993 : suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain untuk suatu periode waktu tertentu.[1]
Transaksi yang tercatat dalam BOP
1.      Transaksi Kredit (Positif) :
·         Ekspor
·         Pendapatan investasi penduduk domestik yang berada di luar negeri dalam ekonomi domestik
·         Penerimaan uang dari luar negeri
·         Penerimaan hibah dari pihak-pihak di luar negeri
·         Penjualan saham / obligasi ke luar negeri
2.      Transaksi Debit (Negatif) :
·         Impor
·         Setiap investasi penduduk domestik di luar negeri
·         Pengeluaran uang ke luar negeri
·         Pemeberian hibah ke pihakpihak di luar negeri
·         Pembelian saham / obligasi dari luar negeri
Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran
1.      Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negari dan penduduk luar negeri.
2.      Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu negara.
3.      Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
4.      Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional
5.      Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
6.      Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk
7.      memberikan bantuan keuangan.
8.      Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan sebagainya.
9.      Mengetahui aliran sumber daya antar negara
10.  Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu negara.
11.  Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu negara.
12.  Sebagai sumber data dan informasi dalam penyususnan anggaran devisa.
Komponen Neraca Pembayaran
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut[2] :
1.      Neraca transaksi berjalan (current account):
·         barang dan jasa
·         pendapatan
·         current transfer
2.      Perkiraan modal dan keuangan:
·         capital account
·         financial account
Faktor - faktor yang mempengaruhi transaksi berjalan
Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun faktor yang mempengaruhi neraca pembayaran adalah sebagai berikut :
1.      Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing yang menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain, didefinisikan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing. Kurs valuta asing pada setiap negara selalu mengalami perubahan baik itu menurun atau pun mengalami surplus jumlahnya, hal ini dipengaruhi faktor – faktor yang menentukan kurs asing, seperti :
·         Berdasarkan permintaan dan penawaran mata uang asing dalam pasar bebas
·         Ditentukan oleh pemerintah
Nilai tukar memberi dampak pada neraca transaksi berjalan ketika mengalami apresiasi maupun depresiasi. Secara teori jika kurs mengalami apresiasi maka ekspor negara tersebut akan mengalami penurunan dan meningkatkan impor yang nantinya akan menyebabkan defisit transaksi berjalan karena harga relatif yang semakin murah. Jika kurs terdepresiasi maka harga relatif akan semakin mahal. Hal tersebut menyebakan menurunnya impor dan pada giliran berikutnya akan meningkatkan ekspor.
2.      Inflasi
Inflasi pada umumnya berlaku menurunkan kurs valuta asing. Hal ini disebabkan karena inflasi menyebabkan harga – harga di dalam negeri lebih mahal dibandingkan harga – harga diluar negeri dan oleh sebab itu, inflasi cenderung menambahkan impordan dengan bertambahnya impor maka kurs valuta asing menurun. Kemudian, inflasi menyebabkan harga – harga barang ekspor menjadi lebih mahal, oleh karena itu inflasi berkecenderungan mengurangi ekspor, dengan berkurangnya ekspor akan menimbulkan kekurangan penawaran valuta asing ( harga mata uang negara yang mengalami inflasi merosot).
3.      Retriksi Pemerintah
Jika pemerintah suatu negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (disebut tarif), harga dari barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat. Besarnya tarif yang dikenakan rata-rata lebih besar dari tarif yang dikenakan oleh pemerintah negara lain. Namun, sejumlah industri relative sangat dilindungi daripada industri-industri lain. Produk-produk pakaian dan pertanian AS secara histories menerima lebih banyak proteksi dari pesaing-pesaing luar negeri. Peningkatan dan/atau perluasan tarif akan meningkatkan saldo transaksi berjalan AS, kecuali kalau negara-negara lain melakukan tindakan-tindakan balasan.
4.      Pendapatan Nasional
Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara.

















HASIL ANALISIS
Analisis Neraca Pembayaran tahun 1997
Pada tahun 1997, kinerja transaksi Perancis semakin membaik, hal ini dapat dilihat dari tabel neraca pembayaran Perancis tahun 1997 (terlampir). Surplus transaksi berjalan naik dari €16.005 miliar pada tahun 1996 menjadi €33.609 miliar pada tahun 1997. Sumber dari perbaikan ini adalah kenaikan Customs data, Transportation, Insurance services, Merchanting, Services excluding travel, Compensation of employees, dan Direct investment. Namun Current transfers mengalami defisit sebesar 11.551 miliar yang berasal dari General government dan Other sectors (Workers’ remittances dan  Other transfers).
Membaiknya kondisi fundamental ekonomi tidak serta merta mendorong minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Perancis sehingga transaksi modal tidak begitu mengalami peningkatan surplus dari tahun sebelumnya hanya sebesar €1.306 miliar. Dan transaksi finansial mengalami defisit yang cukup tinggi yaitu €38.291 miliar. Total liabilities meningkat dari €15.362 miliar pada tahun 1996 menjadi €45.474 miliar pada tahun 1997. Surplus transaksi modal dan finansial juga bersumber dari aliran masuk investasi langsung asing yang masih kuat sebesar €20.618 miliar daripada tahun sebelumnya. 
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 1997 tengah proses pemulihan ekonomi global yang berlangsung mendukung upaya menaikkan surplus transaksi berjalan ke tingkat yang lebih baik. Naiknya surplus transaksi berjalan dibanding tahun 1996 ini ditopang oleh adanya surplus dalam air transport dan other transport yang mendukung perbaikan neraca jasa. Selain itu surplus transaksi berjalan juga dipengaruhi oleh Compensation of employees dan Direct Investment. Perbaikan transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan finansial menyebabkan secara keseluruhan neraca pembayaran Perancis pada tahun 1997 mengalami surplus.


Surplus pada transaksi berjalan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
  1. Pergerakan grafik inflasi periode 1996-1997 menurun hal ni bisa dilihat dalam grafik tingkat inflasi Perancis (terlampir). Bila dibandingkan dengan grafik saldo teransaksi berjalan maka bisa dilihat bahwa pergerakan grafik saldo transaksi berjalan cenderung mengalami kenaikan. Inflasi berpengaruh terhadap transaksi berjalan tetapi tidak secara langsung. Dan inflasi di tingkat 1,19% pada tahun 1997 tidak begitu memberi dampak signifikan dalam transaksi berjalan neraca pembayaran Perancis tahun 1997.
  2. Pertumbuhan GDP mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kondisi saldo transaksi berjalan. Hal ini di karenakan pertumbuhan GDP bisa menjadi indikasi baik atau tidaknya daya beli masyarakat. Dapat dilihat dalam grafik tingkat GDP Perancis tahun 1997 (terlampir) tingkat GDP sebesar US$1460,71 billion hal ini lebih rendah daripada tahun sebelumnya. Diketahui bahwa jika dilihat tingkat transaksi berjalan tahun 1996 dan 1997 mengalami kenaikan saldo. Dapat disimpulkan bahwa daya beli masyarakat Perancis terhadap produk domestik cukup baik.
  3. Pada tahun 1997 nilai tukar €1 dihargai sebesar US$1,09 hal ini bisa dilihat dalam grafik kurs euro tahun 1997 (terlampir). Hubungan nilai tukar terhadap transaksi berjalan bersifat negatif. Selain itu, perubahan nilai tukar dapat merubah harga relatif produk menjadi lebih mahal atau murah secara relatif terhadap produk negara lain. Dari data transaksi berjalan neraca pembayaran Perancis kita ketahui bahwa dari tahun 1996 ke tahun 1997 mengalami peningkatan surplus yang berarti nilai tukar euro pada tahun 1997 mengalami apresiasi.
  4. Retriksi yang dilakukan pemerintah Perancis yaitu mengenakan pajak atas barang-barang yang masuk kedalam negaranya (disebut tarif). Selama tahun 1997 ini diketahui bahwa pemerintah Perancis mendapatkan bea cukai sebesar €24.988 miliar.
Analisis Neraca Pembayaran tahun 1998
Pada tahun 1998 transaksi berjalan Perancis mengalami surplus namun tidak begitu tinggi, hanya €34.626 miliar. Sumber dari perbaikan ini adalah kenaikan Sea Transport, Construction Services, dan Investment Income. Namun Current transfers tetap mengalami defisit sebesar €11.167 miliar yang berasal dari General government dan Other sectors (Workers’ remittances dan  Other transfers).
Kondisi ekonomi pada tahun 1998 sepertinya belum menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di Perancis sehingga transaksi modal hanya tercatat sebesar €1.301 miliar. Dan transaksi finansial mengalami defisit yang cukup tinggi yaitu €45.508 miliar. Total liabilities menurun dari €45.474 miliar pada tahun 1997 menjadi €9.198 miliar. Surplus transaksi modal dan finansial juga bersumber dari aliran masuk investasi langsung asing yang masih kuat sebesar € 27.864 miliar.  Perbaikan transaksi berjalan dan surplus transaksi modal dan finansial menyebabkan secara keseluruhan neraca pembayaran Perancis pada tahun 1997 mengalami surplus.
Surplus pada transaksi berjalan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1.      Pergerakan grafik inflasi periode 1997-1998 menurun hal ni bisa dilihat dalam grafik tingkat inflasi Perancis (terlampir). Bila dibandingkan dengan grafik saldo teransaksi berjalan maka bisa dilihat bahwa pergerakan grafik saldo transaksi berjalan cenderung mengalami kenaikan. Inflasi berpengaruh terhadap transaksi berjalan tetapi tidak secara langsung. Dan inflasi di tingkat 0,64% pada tahun 1998 tidak begitu memberi dampak signifikan dalam transaksi berjalan neraca pembayaran Perancis tahun 1997.
2.      Pertumbuhan GDP mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kondisi saldo transaksi berjalan. Hal ini di karenakan pertumbuhan GDP bisa menjadi indikasi baik atau tidaknya daya beli masyarakat. Dapat dilihat dalam grafik tingkat GDP Perancis tahun 1998 (terlampir) tingkat GDP sebesar US$1510,76 billion hal ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Diketahui bahwa jika dilihat tingkat transaksi berjalan tahun 1997 dan 1998 mengalami kenaikan saldo. Dapat disimpulkan bahwa daya beli masyarakat Perancis terhadap produk domestik masih cukup baik.
3.      Pada tahun 1998 nilai tukar €1 dihargai sebesar US$1,17 hal ini bisa dilihat dalam grafik kurs euro tahun 1998 (terlampir). Dan dari data transaksi berjalan neraca pembayaran Perancis kita ketahui bahwa dari tahun 1997 ke tahun 1998 mengalami peningkatan surplus yang berarti nilai tukar euro pada tahun 1997 mengalami apresiasi namun belum cukup tinggi.
4.      Retriksi yang dilakukan pemerintah Perancis yaitu mengenakan pajak atas barang-barang yang masuk kedalam negaranya (disebut tarif). Selama tahun 1998 ini diketahui bahwa pemerintah Perancis mendapatkan bea cukai sebesar €21.974 miliar.

Analisis Neraca Pembayaran tahun 2014
Pada tahun 2014 transaksi berjalan Perancis mengalami defisit sebesar €19.747 miliar. Defisit mengalami kenaikan dari €17.056 miliar di tahun 2013. Sumber dari defisit ini tentu saja dari penerimaan yang lebih rendah dari pembayaran yang dikeluarkan pemerintah Perancis. Dalam data transaksi berjalan tercatat penurunan Manufacturing services on physical inputs owned by others €1.140 miliar, Travel €6.576 miliar, Other business services €3.403, dan penurunan defisit Investmen Income-Portfolio investment €19.740 miliar.
Kondisi ekonomi pada tahun 2014 yang mengalami defisit membuat enggan investor asing untuk menanamkan modalnya di Perancis sehingga transaksi modal hanya tercatat sebesar  1,925 miliar. Dan transaksi finansial juga mengalami defisit sebesar yaitu €17,829 miliar. Total Portfolio investment pada tahun 2014 mengalami penurunan defisit €60,600 miliar. Defisit transaksi finansial juga bersumber dari defisit Monetary financial institutions sebesar €47,461 miliar.  Melemahnya transaksi berjalan serta transaksi modal dan finansial menyebabkan secara keseluruhan neraca pembayaran Perancis pada tahun 2014 mengalami defisit.
Defisit pada transaksi berjalan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1.      Tingkat inflasi periode 2014 sebesar 0,51% hal ini bisa dilihat dalam grafik tingkat inflasi Perancis (terlampir). Bila dibandingkan dengan grafik saldo teransaksi berjalan maka bisa dilihat bahwa pergerakan grafik saldo transaksi berjalan cenderung mengalami penurunan. Dan inflasi di tingkat 0,51% pada tahun 2014 cukup memberi dampak dalam transaksi berjalan neraca pembayaran Perancis tahun 2014. Karena inflasi dan neraca pembayaran pada tahun ini sama-sama mengalami penurunan.
2.      Pertumbuhan GDP mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kondisi saldo transaksi berjalan. Hal ini di karenakan pertumbuhan GDP bisa menjadi indikasi baik atau tidaknya daya beli masyarakat. Dapat dilihat dalam grafik tingkat GDP Perancis tahun 2014 (terlampir) tingkat GDP sebesar US$2829,19 billion hal ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Diketahui bahwa jika dilihat tingkat transaksi berjalan tahun 2013 dan 2014 mengalami kenaikan defisit saldo. Dapat disimpulkan bahwa daya beli masyarakat Perancis terhadap produk domestik masih cukup baik.
3.      Pada tahun 1998 nilai tukar €1 dihargai sebesar US$1,21 hal ini bisa dilihat dalam grafik kurs euro tahun 2014 (terlampir). Dan dari data transaksi berjalan neraca pembayaran Perancis kita ketahui bahwa dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami peningkatan defisit yang berarti nilai tukar euro pada tahun 2014 mengalami apresiasi.
4.      Retriksi yang dilakukan pemerintah Perancis yaitu mengenakan pajak atas barang-barang yang masuk kedalam negaranya (disebut tarif). Selama tahun 2014 ini diketahui bahwa pemerintah Perancis tetap membebani produk asing yang masuk dengan tarif bea cukai.




DAFTAR PUSTAKA
http://fxtop.com/en/historical-exchange-rates.php. Diakses : Jumat, 28 Oktober 2016 pukul 21.06 WIB
http://www.tradingeconomics.com/france/gdp. Diakses : Jumat, 28 Oktober 2016 pukul 21.16 WIB
Mohammad Abdul Mukhyi. 2008. NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT).http://fe.petra.ac.id/files/files/EK4219_bab_13b_neraca_pembayaran.pdf

Michael Gilang. Analisis Neraca Pembayaran. https://www.academia.edu/9819538/Analisis_Neraca_Pembayaran

Rangga Pradana. 2015. MAKALAH NERACA PEMBAYARAN DAN PERDAGANGAN. http://ranggapra.blogspot.co.id/2015/12/makalah-neraca-pembayaran-dan.html

Gusti Pares. 2012. Analisis Neraca Pembayaran.  http://gpares.blogspot.co.id/2012/04/ananlisis-neraca-pembayaran.html




[1] Mohammad Abdul Mukhyi. 2008. NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT) http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7634/neraca+pembayaran.pdf
[2] Mohammad Abdul Mukhyi. 2008. NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT) http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/7634/neraca+pembayaran.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar